June 7th, 2012 by admin

Selasa, 05/06/2012 06:00 WIB – Anisaul Karimah

SOLO—Pembantu Rektor II Universitas Sebelas Maret (UNS), Prof Jamal Wiwoho, menilai, besaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang telah dihitung dan ditentukan UNS masih tergolong murah. Pihaknya menjamin, tidak akan ada lagi pungutan tambahan hingga mahasiswa semester delapan termasuk biaya kegiatan mahasiswa maupun wisuda.

“Kalau tiap semester dipungut sekitar Rp 2,5 juta untuk jurusan yang biasa dan jika ditotal kuliah Strata Satu (S1) hanya habis Rp 20 juta. Apakah itu tidak tergolong murah?” ujar Jamal, kepada wartawan, Senin (4/6), di lingkungan UNS.
Namun, diakuinya, untuk jurusan yang biayanya terbesar seperti Kedokteran memang mencapai Rp 5. 549.000 untuk program reguler dan untuk swadana besarannya mencapai Rp 19. 920. 000 tiap semester. Kendati demikian, menurutnya, biaya ini justru meringankan. Karena besaran Bantuan Pembangunan Institut (BPI) untuk swadana mencapai Rp 125 juta dan akan terbagi selama delapan semester. Sebelumnya BPI hanya dicicil selama dua semester. Karena itu pemberlakuan UKT justru meringankan.
Jamal menjelaskan, sebenarnya untuk penerapan UKT, universitas akan kekurangan dana terutama pada masa penerimaan mahasiswa baru karena tidak ada BPI yang dipungut dari mahasiswa baru (Maru). Namun Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti), rupanya telah mengantisipasi dengan Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) yang didapat dari sekitar 12 persen dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang total untuk UNS mencapai Rp 228 miliar. “Kita dapat 12 persennya dari PNBP berjumlah sekitar Rp 26.432.000.000. Sehingga kita dapat terbantu dan optimis pada penerapan UKT ketiga nanti PT sudah dapat berjalan normal,” terangnya.
“Pelayanan kampus pada mahasiswa akan lebih pasti, karena poin-poin pembiayaan juga sudah ada dan tetap tidak akan naik atau ada tambahan biaya. Kita pun juga tak ada rencana untuk mengurangi kualitas pelayanan kita dengan sistem ini,” tambah Jamal. Sebelumnya, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Sebelas Maret (UNS) segera minta transparansi penerapan Uang Kuliah Tunggal (UKT) kepada pihak rektorat. Pasalnya, mereka menilai besaran UKT yang dipungut tiap semester terlalu besar jika dibanding dengan akumulasi total biaya.

Anisaul Karimah

 

Sumber : http://www.harianjoglosemar.com/

 

Leave a Reply

Blue Captcha Image
Refresh

*