October 22nd, 2009 by admin

SOLO, MINGGU – Kenaikan tarif Pajak Kendaraan Bermotor dan Biaya Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) yang efektif berlaku pada 1 September 2008, dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap industri otomotif Indonesia.

Ketua Pusat Perpajakan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Jamal Wiwoho, di Solo, Minggu (14/9), mengatakan, kenaikan pajak dan biaya balik nama tersebut akan berpengaruh terhadap harga jual kendaraan. “KeNaikan pajak kendaraan bermotor mencapai sekitar lima persen, sedangkan BBNKB mencapai 10 persen,” katanya.

Ia mengkhawatirkan, kenaikan tarif sebesar itu akan berdampak pada angka penjualan kendaraan bermotor. Penurunan penjualan itu, juga akan berdampak pada industri yang mampu menyerap sekitar 194 ribu tenaga kerja. Jamal mencontohkan, dampak beruntun kenaikan pajak dapat berupa rasionalisasi tenaga kerja.

Namun lanjutnya, kenaikan Pajak Kendaraan Bermotor dan BBNKB ini juga sangat tergantung pada masing-masing pemerintah daerah. “Pajak kendaraan masuk dalam item pendapatan asli daerah (PAD). Kalau tidak naik, berisiko tidak memperoleh PSD, tetapi kalau naik akan membebani masyarakat,” katanya.

Kenaikan tarif tersebut, sesungguhnya, tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan PAD, tetapi juga menahan laju pertumbuhan kendaraan bermotor dan menghemat penggunaan bahan bakar minyak. [ Detail ]

One Response to “Kenaikan PKB Akan Pengaruhi Industri Otomotif”

  1. Kenaikan PKB jg BBNKB tidak berpengaruh pd konsumsi KB Prof…terutama untuk kendaraan pribadi…sy malah setuju dg hal itu..terlebih KB dg cc (isi silinder) yg besar dan d pergunakan untuk keperluan pribadi…karena itu sekarang sdh bukan kebutuhan yang pling utama untuk kegunaan tpi sdh mengarah pd prestige..yang justru memprihatinkan kl kenaikan itu menyentuh KB yang dipergunakan untuk angkutan umum (plat kuning) seperti bus dan truk..pengusaha angkutan plat kuning sdh semakin berat karena load factor makin mengecil…mereka butuh perlakuan khusus didang pajak karena selama ini mereka2 adalah korban2 pajak berganda….serta pendapatan usaha mereka dalam bentuk IDR ,sedangkan belanja mereka pakai Dollar…berat sekali..sungguh..
    Saya kira perlu sekali dorongan untuk mulai mendukung perusahaan angkutan massal yg bisa memberikn layanan angkutan yg layak..serta menjamin keselamatan dan kenyamanan pengguna transportasi serta pengguna jalan yg lain.
    Hal tersebut akan menekan penggunaan BBM bersubsidi…serta pemasok BBM ( Pertamina ) jg d tuntut untuk menyediakan pasokan BBM yg di pergunakan untuk angkutan massal dg kualitas yg lebih baik dari sekarang serta kuantitas yg bisa menjamin pasokan tanpa tersendat
    saya kira demikian Prof…mudah2an berguna…thank’s

Leave a Reply

Blue Captcha Image
Refresh

*